Desain tidak hanya bermain dengan media, objek dan gambar, tapi juga bermain dengan psikologis manusia yaitu membuat apa yang kita desain mampu mengubah, mengiurkan audiens dengan desain, dan bahkan memaksa audiens untuk mengambil tindakan setelah melihat desain tersebut.
Tentunya sebuah desain yang bagus memerlukan sedikit drama di dalamnya, entah hanya pelengkap atau menjadi keharusan, contoh seperti pada gambar di atas. Namun untuk membuat desain dengan drama tidaklah mudah, perlunya diatur elemen untuk menjadi kejutan bagi audiens. Sean Adams desainer dan layout tutor dari LinkedIn Learning mengemukakan elemen yang dapat menjadi kejutan untuk membuat drama dalam desain, apa saja?
Berikut elemen kejutan untuk membuat drama desain
-Scale & Size/Ukuran & perbandingan
-Color/Warna
-Position/Posisi objek
-Information/Informasi
-Kejutan
Selain itu sebagai desainer tentunya harus kembali ke tujuan awal, yaitu
"Your jobs is make the messages clear"
-Sean Adams
Desain Grafis sendiri secara garis besar dibagi 3 tujuan, yaitu
-Communication/Komunikasi
-Interpretation/Penafsiran
-Attraction/Daya tarik
Untuk membuat desain itu perlu membuat desain yang mampu ditangkap oleh audiens pesan, tujuan dan maksudnya. Tugas dari desainer yaitu membuat pesan yang ada di dalam desain menjadi jelas. Desain yang bagus adalah desain yang simpel, bukan desain yang rumit, karena desain grafis itu tujuannya untuk berkomunikasi dengan audiens bukan untuk kode peka ke lawan jenis.
Selain elemen di atas, typography juga menjadi perbandingannya untuk membuat desain yang bagus. Dimana pengaturan typography perlu pertimbangan sebelumnya, tentang desain apa yang ingin dibuat, siapa audiensnya dan banyak pertimbangan lainnya.
Bagaimana, sudah paham belum?
Boleh bertanya dan berekspresi di komentar kalau mau hehe...
Mau di Subscribe juga boleh kalau merasa bermanfaat.
Salam Penulis,
Gray Hansen Limantoro.
Comments