Corporate Identity atau biasa disebut Citra Perusahaan adalah cara perusahaan, firma, atau perusahaan bisnis menampilkan dirinya kepada publik (seperti pelanggan dan investor serta karyawan). Identitas perusahaan biasanya divisualisasikan dengan branding dan dengan penggunaan merek dagang, tetapi juga dapat mencakup hal-hal seperti desain produk, periklanan, hubungan masyarakat, dll. Identitas perusahaan adalah tujuan utama komunikasi perusahaan, untuk menjaga dan membangun identitas agar sesuai dengan dan memfasilitasi tujuan bisnis perusahaan.
Secara umum, ini berarti nama perusahaan, logo (jenis logo dan / atau logogram), dan perangkat pendukung yang biasanya dirangkai dalam seperangkat pedoman perusahaan. Panduan ini mengatur bagaimana identitas diterapkan dan biasanya mencakup palet warna yang disetujui, tipografi, tata letak halaman, font, dan lain-lain.
Sedangkan Corporate Branding mengacu pada praktik mempromosikan nama merek entitas perusahaan, sebagai lawan dari produk atau layanan tertentu. Aktivitas dan pemikiran yang masuk ke dalam branding perusahaan berbeda dengan branding produk dan layanan karena cakupan merek perusahaan biasanya jauh lebih luas. Meskipun branding perusahaan adalah aktivitas yang berbeda dari branding produk atau layanan, bentuk branding yang berbeda ini dapat, dan sering kali, terjadi berdampingan dalam perusahaan tertentu. Cara merek perusahaan dan merek lain berinteraksi dikenal sebagai arsitektur merek perusahaan.
Branding perusahaan memengaruhi banyak pemangku kepentingan (misalnya, karyawan, investor) dan memengaruhi banyak aspek perusahaan seperti evaluasi produk dan layanan mereka, identitas dan budaya perusahaan, sponsor, aplikasi pekerjaan, perluasan merek (lihat studi Fetscherin dan Usunier, 2012). Oleh karena itu, dapat menghasilkan cakupan ekonomi yang signifikan karena satu kampanye iklan dapat digunakan untuk beberapa produk. Ini juga memfasilitasi penerimaan produk baru karena calon pembeli sudah akrab dengan namanya. Namun, strategi ini dapat menghalangi terciptanya citra atau identitas merek yang berbeda untuk produk yang berbeda: merek korporat yang menyeluruh mengurangi kemampuan untuk memposisikan merek dengan identitas individu, dan mungkin menyembunyikan karakteristik unik produk yang berbeda.
Branding perusahaan tidak terbatas pada merek atau nama tertentu. Pencitraan merek dapat menggabungkan banyak titik kontak. Titik kontak ini meliputi; logo, layanan pelanggan, perawatan dan pelatihan karyawan, pengemasan, periklanan, alat tulis, dan kualitas produk dan layanan. Segala cara yang digunakan masyarakat umum untuk berhubungan dengan merek tertentu merupakan titik kontak yang dapat memengaruhi persepsi merek perusahaan.
Cr: https://en.wikipedia.org/wiki/Corporate_identity & https://en.wikipedia.org/wiki/Corporate_branding
Corporate Identity terdiri dari tiga bagian yang digunakan dalam bermacam cakupan:
Corporate Visual (logo, dan uniform)
Corporate Communication (iklan, public relations, dan informasi)
Corporate Behavior (nilai-nilai internal, dan norma-norma)
Contoh Corporate Identity
Bagaimana, sudah paham belum?
Selamat belajar!
Boleh bertanya, berekspresi di komentar kalau mau hehe...
Mau di Subscribe juga boleh kalau merasa bermanfaat.
Salam Penulis,
Gray Hansen Limantoro.
Comments